Perawatan wajah rutin dilakukan dengan mencermati kondisi kulit pasien dan keluhan yang dialaminya. Yang pertama harus dideteksi adalah apakah kulit seseorang sensitif atau tidak. Hal ini lebih penting dari deteksi jenis kulit berminyak atau kering. Kulit yang sensitif memerlukan perhatian khusus dan ekstra hati-hati.
Berikut ini adalah pertanyaan yang harus diajukan untuk mengetahui apakah kulit seseorang sensitif atau tidak:
Kulit wajah sering mengalami:
- Perih/panas
- Merah
- Gatal
· Terjadi reaksi peradangan kulit dengan gejala di atas setelah:
- Pemakaian produk
- Terpapar sinar matahari
- Terkena hembusan angin/debu
Setelah mendeteksi kulit pasien sensitif atau tidak, baru kita meneruskan ke langkah selanjutnya yaitu jenis kulit :
1. Normal : keadaan kulit dengan kelembaban yang baik, tidak berminyak dan tidak kering.
2. Berminyak: kondisi kulit dengan sekresi minyak yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri dan kadang menimbulkan bau yang kurang sedap. Kondisi kulit dengan produksi minyak berlebihan juga dapat menyebabkan timbulnya banyak komedo dan jerawat.
3. Kering: kondisi kulit yang dehidrasi. Kulit tampak bersisik biasanya lapisan pelindung kulit yaitu acid mantle mengalami kerusakan sehingga terjadi penguapan air dari kulit yang berlebihan. Kondisi kulit ini sering mengakibatkan peradangan atau iritasi kulit. Pada orang tua, kondisi kulit yang kering diakibatkan oleh kelenjar keringat dan kelenjar minyak yang sudah mengalami atrofi sehingga kurang produktif.
4. Kombinasi: kondisi kulit yang sebagian berminyak, biasanya pada daerah T yaitu daerah horizontal dahi dan daerah vertikal hidung.
Flow Chart Rekomendasi Produk
Tidak Sensitif – Tidak ada keluhan
· Cenderung kering dan kusam:
– FW with soothing
– Toner chamomile
– Krim sian Soft Suncare/Dermatofoundation
– *Krim malam W1
· Cenderung berminyak:
– FW AHA/BHA
– Toner chamomile
– Krim siang Bright UV/Dermatofoundation
– *krim malam W1
Tidak Sensitif – Berjerawat
– FW AHA/BHA
– Toner Chamomile
– Krim siang Bright UV
– *Krim malam W1
– *Krim jerawat totol SR
– *Bila jerawat meradang/infeksi (konsul dokter): (obat antiinflamasi dan antibiotic)
Tidak Sensitif – Flek/bekas jerawat
– FW AHA/BHA
– Toner Chamomile
– Serum Bright C
– Krim siang Bright UV/Dermatofoundation
– *krim malam W2 (pakai seluruh wajah tipis-tipis, daerah flek ditambah sedikit lagi)
– *Bila flek/melisma berat (konsul dokter): kapsul flek
SENSITIF – Tidak ada keluhan
– Soft Wash atau FW with soothing
– Bright C serum
– Krim siang Soft Suncare/Bright UV/Dermatofoundation
– *Krim malam W1
SENSITIF – Jerawat
– Soft Wash/blacksoap
– Toner Chamomile
– Krim siang soft suncare
– *Krim malam W1
– *Krim jerawat SR
– *Bila jerawat meradang/infeksi (konsul dokter): (obat antiinflamasi dan antibiotic)
SENSITIF – Flek
– Soft Wash
– Toner Chamomile
– Krim siang Soft Suncare/Bright UV/Dermatofoundation
– *Krim malam W1
– *Bila flek/melisma berat (konsul dokter): kapsul flek
KASUS HAMIL dan MENYUSUI:
– Tidak boleh menggunakan krim dengan derivat vitamin A seperti Tretinoin (asam retinoat), dll
– Tidak dianjurkan pakai obat minum (sebaiknya konsultasi ke dokter)
Untuk pemilihan jenis perawatan (treatment) nanti akan dijelaskan pada bab berikutnya.
Perawatan wajah disesuaikan dengan kebutuhan pasien/customer. Yang perlu diingat adalah mendeteksi kasus kulit sensitif terlebih dahulu. Bila kita berhadapan dengan pasien dengan kulit yang sensitif maka kita harus hati-hati. Perlakuan pada pasien dengan kulit sensitif:
· Tanyakan apakah ada alergi terhadap bahan atau obat tertentu
· Jangan melakukan tindakan yang terlalu invasive (keras) seperti peeling kimia, laser ablative, dermaroller/dermapen, dll
· Selalu monitor reaksi pasien saat dilakukan treatment.
Ulasan pada buku ini hanya membahas modalitas perawatan wajah non medis non invasive sehingga relative aman dalam tindakannya.